Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Jalan Rusak Parah, Warga Desa Kebonrejo Turun Blokir Jalan

Liputan5news Pasuruan - Permasalahan adanya perusahaan tambang batu di wilayah kecamatan Lumbang dan winongan, Kabupaten Pasuruan kembali bergolak. Warga dari Dusun Pandansari, Desa Kebonrejo, Kecamatan Grati meluapkan emosi mereka dengan cara menutup akses jalan bagi armada truk pengangkut batu dengan menaruh bongkahan baru dan kayu ditengah jalan, Kamis(7/4/2022) sekitar pukul 09.00 wib. 

Tak hayal karena aksi warga ini, puluhan truk harusnya rela mengantri berjejer tak bisa melewati jalan yang ditutup warga tersebut. Permasalahan sendiri bermula dari banyaknya armada tambang yang menyebabkan polusi udara berupa debu serta menyebabkan jalan rusak parah yang dianggap menyulitkan warga desa sewaktu beraktivitas. 

Selain itu juga di anggap membahayakan kesehatan warga, serta kemacetan dan laka lantas di jalan desa memicu kemarahan warga. Salah satu warga menyatakan bahwa penutupan jalur tersebut adalah sebagai bentuk kekecewaan atas pembenahan jalan tambang yang di anggap tidak sesuai harapan dan tidak pernah melibatkan warga setempat. 

Terlihat petugas kepolisian dari polsek Grati serta polres pasuruan kota di titik dimana jalur penutupan tersebut untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Warga lain, Karli salah satu warga desa Kebonrejo dilokasi menyatakan bahwa penutupan jalan oleh warga saat ini dilakukan secara spontan akibat warga merasa lama dirugikan oleh pihak perusahaan akibat jalan rusak serta debu yang mengotori rumah yang menyebabkan terganggunya pernafasan. Ungkapnya. 

Hal sama juga diungkapkan kepala desa Kebonrejo, Subandi. "Saya juga baru tahu dihubungi warga kalau hari ini ada penutupan jalan, memang sejak lama ada riak riak keluhan warga desa ke saya akibat jalan rusak parah di jalur desa banyu biru -ngopak. puncaknya hari ini warga desa spontan blokir jalan tanpa ada yang mengkomando. Jelasnya. 

Dikonfirmasi terkait perbaikan jalan yang rusak akibat truk tambang selama ini, Subandi menjelaskan memang ada keterangan dari salah satu pengurus perusahaan yang menjelaskan bahwa selama ini ada iuran dari 15 perusahaan sebesar 500 ribu rupiah tiap perusahaan yang diberikan pada Taufik untuk benah jalan. "Tapi kami di pemerintah desa tidak tahu peruntukan dan siapa yang melakukan benah jalanya, karena memang tidak pernah diberitahu. Tegas Pria 50 tahun ini. (Zei).

Posting Komentar

0 Komentar