Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Surya Paloh : Kesepakatan Capres Partai NasDem Diputuskan Pertengahan 2022



Liputan5news Sidoarjo - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh belum bisa memastikan penyelenggaraan konvensi persiapan untuk Pemilu 2024. Konvensi digelar untuk menjaring calon presiden dan wakil presiden, yang bakal diusung pada pemilu presiden 2024 mendatang. 

"Informasi nanti di pertengahan Juni ada rembug nasional, rencana konvensi itu apakah dibatalkan atau memang ada haluan lain dari Partai NasDem untuk ganti nahkoda baru untuk pileg dan pilpres 2024," kata Surya Paloh, saat konferensi pers jelang Rakor Pemenangan Pemilu NasDem Jatim di Dyandra Convention Center Surabaya. Senin (28/02/2022).

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga mengatakan bahwa partainya telah berupaya mengajak rekan partai politik lainnya, untuk berkoalisi di pemilu 2024 mendatang. Namun, koalisi nyatanya bakal sulit dilakukan karena hampir semua tokoh malah berlomba- lomba ingin menjadi calon presiden.  

Lebih lanjut Surya Paloh mengatakan, NasDem memang menginginkan adanya konvensi. Hal ini dilakukan karena partainya belum bisa mengusung capres-cawapres sendiri, karena tidak memenuhi syarat sebanyak 20 persen suara di parlemen. 

'Tetapi kita tahu ada undang-undang yang membatasi. Syarat legal formal untuk diterima KPU adalah harus 20 persen suara. Sedangkan NasDem baru mencapai 9,6 persen hasil pemilu 2019," ujar Paloh.

Seperti diketahui, sebagian besar partai politik harus berkoalisi untuk mengikuti pemilihan presiden 2024 mendatang. Praktis, hanya PDIP yang dapat mengusung sendiri capres dan cawapres sendiri, karena memenuhi syarat ambang batas 20 persen suara nasional. 

Disinggung terkait wacana penundaan pelaksanaan pemilu, Paloh mengatakan "harapan saya masalah penundaan jangan tertunda, kita bangsa yang besar yang dapat melahirkan pemikiran-pemikiran dan pemimpin-pemimpin besar. Saya pikir kita akan mampu untuk mengajak semua pihak dan NasDem akan berpikir yang kontruktif untuk kepentingan nasional," ujarnya. 

"Jadi masalah penundaan pemilu kalau amat sangat terpaksa,  misalnya terjadi bencana alam yang sangat luar biasa, terjadi perang di sekitar kita, dan terjadi hal-hal lain di luar kemampuan kita. Tetapi sepanjang semuanya dalam keadaan baik dan pemerintahan sekarang bisa mengatasi pandemi covid-19 itu yang perlu kita apresiasi. Pemerintah memiliki program-program besar, hal itu akan kita dorong terus agar keberhasilan itu semakin hari semakin baik," tandas Paloh. (Yanti)

Posting Komentar

0 Komentar