Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Kembali Warga Desa Tambakrejo Resah Akibat Sungai Laweyan Meluap

Liputan5news Probolinggo - Belum hilang lelah membersihkan material lumpur sisa banjir pekan lalu. Kamis (03/3) sekitar pukul 18.00 wib Desa Tambakrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, kembali diterjang banjir bandang. Sedikitnya 600 rumah di tiga dusun pun tergenang. Yaitu Dusun Wringinan, Krajan, dan Prapatan.

Namun, kondisi banjir kamis sore itu tidak separah banjir bandang yang terjadi Minggu (6/2). Pada banjir pertama itu, tidak hanya ratusan rumah terendam. Namun, dua rumah juga rusak.

Banjirnya sama, terjadi di tiga dusun yang ada di Desa Tambakrejo. Ketinggian banjir bisa sampai satu meter,” ujar Samsul arifin salah satu warga dusun wringinan yang rumahnya kembali di genangi banjir pada Jatim hariini ,Jumat (04/3). 

Samsul menerangkan, banjir ke tiga kalinya ini terjadi setelah Kecamatan Lumbang di dataran tinggi diguyur hujan deras mulai pukul 13.00 hingga sore. Lalu sekitar pukul 17.00, air Sungai Laweyan di Dusun Wringinan meluap. Luapan air sungai Laweyan bahkan memutus jembatan penghubung antara Desa Tambakrejo, Tongas dengan Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan yang pekan kemaren dibangun jembatan darurat dari bambu secara swadaya masyarakat. 

Hal senada di ungkapkan Mulyono, salah satu perangkat desa Tambakrejo yang menyatakan bahwa Air sungai meluap tidak hanya disebabkan oleh debit air yang tinggi. Saat itu, tumpukan bambu dan ranting terbawa arus sungai. Sehingga, menghalangi aliran air di bawah jembatan yang putus.

Akibatnya, air tumpah. Meluber ke permukiman warga, sebab alirannya tidak berjalan normal. ”Desa tetangga Tambakrejo, yakni desa Nguling dan desa Penunggul masuk wilayah Kabupaten Pasuruan, juga tergenang banjir itu. Karena air sungai meluap,” ujar Samsul. 

Luapan air Sungai Laweyan pun membuat ratusan rumah tergenang di tiga dusun. Bahkan, di Dusun Prapatan  ketinggian banjir ada yang sampai 1 meter. Namun, tidak sampai membuat rumah warga rusak.

Malam harinya, genangan banjir berangsur surut. Menyisakan material lumpur yang dibawa banjir itu. Tapi, lumpur sisa banjir kemarin, tidak setebal banjir pertama,” terang perangkat desa berusia 43 tahun ini menambahkan.(Zei)

Posting Komentar

0 Komentar