Air bah luapan sungai Laweyan yang menggenangi rumah warga |
Liputan5News.com Probolinggo - Warga desa Tambakrejo Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo, harus merasakan duka lagi akibat terjangan banjir yang harus rela memenuhi dalam rumah dan merusak beberapa perabotan rumah tangga
Setelah sebelumnya diterjang luapan air sungai Laweyan pada Minggu 6 Februari 2022 yang merendamkan ratusan rumah di Desa Tambakrejo, kali ini banjir datang lagi.
Banjir itu mulai masuk ke pemukiman warga pada Selasa 15 Februari 2022 sekitar pukul 15.45 wib. banjir menggenangi rumah warga di tiga Dusun, yakni Dusun wringinan yang paling parah, Dusun Prapatan dan Dusun Krajan desa Tambakrejo. Air tampak mulai surut sekitar pukul 18.30 wib.
Zainal Arifin, Salah satu warga desa Tambakrejo Kecamatan Tongas, menjelaskan, kalau air sungai Laweyan tersebut naik, akibat hujan lebat lereng Gunung Bromo.
"Info dari teman yang tinggal di desa Sukapura sekitar jam 14.00 wib tadi siang memang terjadi banjir besar yang datang dari lereng gunung Bromo, dan sempat memperingatkan warga yang tinggal di daerah hilir sungai laweyan agar bersiap siap jika terjadi banjir yang bisa meluap lagi seperti sebelumnya, karena banjirnya memang sama besarnya." Jelasnya
Zainal berharap, Pemerintah daerah bisa segera memperbaiki tanggul sungai Laweyan yang berada di Dusun wringinan desa Tambakrejo yang roboh akibat terjangan banjir minggu lalu. "Warga berharap ada perbaikan segera, meski darurat dengan pemasangan bronjong pada tanggul tersebut, karena dari situ air meluap kerumah warga jika banjir tiba. Apalagi ini masih musim hujan mas, jadi kerap banjir. Ungkapnya.
Di Desa Tambakrejo, Kecamatan Tongas, sedikitnya 900 KK terdampak akibat luapan banjir yang menerpa rumah warga sejak terjangan 6 februari 2022 lalu, yang terjadi di Dusun Wringinan ,dusun Prapatan dan Krajan Utara.
Sementara,Camat Tongas Abdul Ghofur mengatakan, banjir terjadi setelah hujan deras di dataran tinggi." Hujan ini menyebabkan air Sungai Laweyan,Nguling meningkat. Lalu, meluap dan masuk ke permukiman warga dan merendam rumah rumah." Ungkapnya.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Probolinggo, Abdullah mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih terus mewaspadai bencana hidrometeorologi. Sebab hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Probolinggo masih tetap seperti bulan sebelumnya. Karenanya kewaspadaan terhadap potensi bencana tersebut masih dilakukan.
“Hampir dua pekan ini hujan mengguyur hampir merata di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo. Belum ada penurunan intensitas. Potensi bencana hidrometeorologi masih mungkin terjadi,” katanya.(Red)
0 Komentar