Liputan5news Probolinggo - Mantan karyawan RSUD dr Mohamad Saleh dan segenap massa aliansi LSM Lira kota Probolinggo mendatangi kantor DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) dari pemberhentian sepihak oleh RSUD dr Moh Saleh.
Massa yang menunggu di luar nyaris bentrok dengan aparat polisi saat mengamankan acara RDP (Rapat Dengar Pendapat) di Komisi III. Para massa aksi, merasa tidak ditemui oleh dr Abraar, mereka nekat menerobos pintu yang dijaga ketat pihak aparat polisi. Beruntung dalam insiden ini tidak sampai terjadi kontak fisik.
Awal peristiwa terjadi saat Plt Direktur RSUD, dr Abraar, menghadiri acara RDP di komisi III terkait pemberhentian 128 karyawan atau PTT (Pegawai Tidak Tetap).
“Pak dokter tolong temui kami, beri penjelasan dan jalan keluar pada kami” teriakan para aksi massa, Senin (7/2/2022) Siang.
Aksi massa dari aliansi LSM bersama puluhan PTT yang diberhentikan itu rencananya hendak mengikuti RDP yang digelar oleh Komisi III DPRD Kota Probolinggo, tapi tidak bisa karena ruang terbatas. Dengan demikian, mereka menggelar tahlilan di depan gedung DPRD Kota Probolinggo.
Secara terpisah di dalam ruangan komisi III. Tampak Rapat Dengar Pendapat masih belum menghasilkan kesepakatan hingga terjadi adu argumen antara perwakilan Aliansi LSM Lira dengan pihak komisi III.
“Kita tunggu hasil rekomendasi komisi III hingga 3 x 24 jam, ” ujar Eko Prasetyo kepada puluhan karyawan yang sedang menunggu diluar.
Akhirnya, semua aksi massa keluar dari gedung kantor DPRD kota Probolinggo untuk menungggu keputusan 3x24 jam dari hasil kesepakatan RDP. (Nia)
0 Komentar