Hasbulloh,kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten pasuruan saat datangi kantor PWI sampaikan permintaan maaf tertulis |
Liputan5news Pasuruan - Hasbullah datangi kantor PWI Pasuruan pada Jumat (21/1/2022). Ia menyerahkan surat berisi permintaan maaf kepada salah satu organisasi profesi jurnalis di Pasuruan.Hal itu dilakukan merespons pernyataannya yang berisikan ancaman pada LSM dan wartawan yang membuat gaduh belakangan ini.
Dalam suratnya, Hasbullah menyatakan secara tertulis dan bermatrei tentang permintaan maafnya kepada wartawan dan LSM atas ucapannya yang viral dan menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir Ia mengaku, apa yang diucapkannya itu sekadar euforia ketika dirinya disambut oleh sejumlah pegawai, guru, hingga kepala sekolah di kantornya.
“Memang saya terbawa euforia. Saking banyaknya orang,” kata Hasbullah,yang baru dilantik sebagai kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Pasuruan,17 januari 2022 ini.
Hasbulloh mengaku salah atas apa yang diucapkannya pada Senin (17/01/2022) kala itu. Namun begitu, ia menyatakan bahwa sama sekali tidak ada unsur kesengajaan atau niat menyudutkan wartawan dan LSM.
"“Saya mohon maaf secara tertulis atas ucapan saya yang kepleset. Tidak ada unsur kesengajaan,” ujar Hasbullah.
Sebagaimana Diketahui, Dalam orasinya didepan pejabat Disdik dan para kepala sekolah, Hasbullah selaku kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Pasuruan menyatakan, agar tidak takut kepada siapapun yang mengganggu dibawah kepemimpinanya. Termasuk jika ada wartawan dan LSM yang mengganggu, akan ditumpasnya.
“Lek wani ngganggu kepemimpinanku, sekolahan, ati-ati, mati awakmu. Kepala sekolah gak usah takut, sama LSM, siapapun. Ini ada perwakilan wartawan, LSM, sebar iku ya, lek wani ganggu mati,” tegas Hasbullah sebagaimana dalam video viralnya.
Menyikapi atas permintaan maaf secara tertulis yang disampaikan kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan,Hasbulloh secara langsung ke kantor PWI yang berada disamping pendopo bupati pasuruan,Lujeng sudarta salah satu penggiat LSM menyatakan sikap bahwa sebagai manusia pihaknya menerima permintaan maaf tersebut.Namun Proses hukum harus terus berlanjut.
"Sebagai manusia tentunya kita harus bisa saling memaafkan,permintaan maaf saudara Hasbulloh selaku kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten pasuruan tentu kita terima.Namun proses hukum atas tindakanya yang sudah melecehkan dan mengancam wartawan dan LSM harus terus diproses secara prosedur hukum.karena bagaimanapun ini masalah publik,dan hal ini perlu dilakukan sebagai shock terapi pada pejabat publik selanjutnya agar tidak terulang lagi." Tegas Lujeng. (Zei)
0 Komentar