Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Prajurit Kodiklat TNI AL Dapatkan Sosialisasi Varian Baru Virus Covid-19 Omricon Secara Virtual


Liputan5news Sidoarjo - Dalam rangka mencegah penyebaran varian baru Covid-19 Omicron, Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid 19 Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) menggelar sosialisasi Varian Baru Virus Covid-19 Omricon kepada seluruh prajurit, Pegawai Negeri Silpil (PNS) dan keluarga prajurit secara Virtual. Adapun sosialisi yang bisa diaksi dengan aplikasi Zoom tersebut di di laksanakan di Ruang Joglo Moeljadi Kesatrian Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Kamis, (16/12/2021).

Acara diawali dengan registrasi peserta secara virtual, pembukaan secara resmi oleh Dansatgas Covid- 19 Kodiklatal yang juga Komandan Pusat Pendidikan Kesehatan (Danpusdikkes) Kodikdukum Kolonel Laut (K) drg. Ketut Triwanto, Sp. Ort, penyampaian materi tentang " Varian Baru Omicron" oleh Lettu Laut (K/W) dr. Dyah Listyaningtyas, tanya jawab dan diakhiri penutupan.

Dalam kesempatan tersebut Lettu Laut (K/W) dr. Dyah Listyaningtyas sebagai pemapar materi menyampaikan bahwa virus varian baru omricon pertama kali dilaporkan oleh negara Afika Selatan pada tanggal 9 November 2021 untuk selanjutnya dilaporkan ke WHO. Dalam beberapa minggu, virus varian omicron tersebut meningkat secara cepat dan sudah menyeber di empat region.

Menurutnya varian baru Omiricon ini memiliki 45-52 mutasi asam amino dibandingkan dengan strain awal dan ditetapkan sebagai VOC oleh WHO 26 November 2021, untuk mengetahui bahwa seseorang terinfeksi virus melalui pemeriksaan laboratorium, Swab Antigen, Swab PCR dan Whole Genome Sequencing (WGS).

Adapun negara-negara tetangga yang sudah melaporkan kasus virus omicron adalah Malaysia 1 kasus, Singapore 13 kasus, Thailand 3 kasus, Australia 94 kasus, India 8 kasus, Hongkong 18 kasus. Bila terserang infeksi virus Omicron ini akan timbul gejala kelelahan, sakit kepala, nyeri di seluruh tubuh dan berbeda dengan varian delta di varian Omicron ini  tidak ditemukan anosmia dan ageusia.

Sehubungan dengan penemuan kasus virus Omicron di negara tetangga diharapkan kita selalu melaksanakan pencegahan agar virus masuk ke tubuh yaitu dengan menggunakan masker, menjaga jarak fisik, menghindari kerumunan, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menghindari makan bersama.

“Kita tidak boleh lengah karena saat ini tren kasus Covid 19 di Indonesia sudah menunjukan penurunan, jumlah kasus harian sudah menurun hingga 98 persen sejak bulan Juli 2021, pelonggaran PPKM di berbagai wilayah menjadi level 1 dan mobilitas masyarakat meningkat sejak diturunkan ke level 1.” Ajak Lettu Laut (K/W) dr. Dyah Listyaningtyas.(Yanti)

Posting Komentar

0 Komentar