Liputan5news Pasuruan - kembali proyek dinas Pekerjaan umum sumber daya air dan tata ruang (PU SDATR) kabupaten pasuruan menjadi sorotan masyarakat.
Sorotan masyarakat pada pekerjaan Dinas PU SDA tersebut didasari pada pola pengerjaan proyek pembangunan plengsengan sungai di desa minggir kecamatan winongan kabupaten pasuruan yang diduga tidak sesuai spesifikasi teknik (spektek),sebagaimana di ungkapkan Zainal arifin,selaku pimpinan lembaga swadaya masyarakat Garda Nusantara kabupaten pasuruan.
"dari pantauan dilapangan hasil pengamatan anggota kita, terlihat jelas kalau pembangunan plengsengan sungai di desa minggir,winongan tersebut menumpang pada pasangan lama,sehingga meragukan jika akan bertahan lama,apalagi ini memasuki musim hujan yang rawan banjir,dimana peluang terkikis aliran banjir pada bagian bawah bangunan lama sangat bisa terjadi dan akibatnya bangunan lama tak kuat menahan bobot bangunan baru yang akibatnya bisa ambrol.ungkapnya.
Zainal menambahkan,seharusnya ada galian disamping bangunan lama,hal ini untuk menunjang bobot kekuatan untuk menahan bangunan baru yang notabene berada diatas pasangan bangunan lama.jelasnya,
"Untuk.lebih mengetahui kebenaranya secara teknik pengerjaan,dan juga dugaan adanya double counting anggaran pada pengerjaanya kita akan layangkan surat permintaan monitoring serta evaluasi pada inspektorat kabupaten pasuruan untuk melakukan pengawasan dan audit pekerjaanya.disamping pada proses pengerjaan juga tak tampak penggunaan K3 serta papan nama proyek." ungkap Zainal
Sementara,Dinas pekerjaan umum sumber daya air dan tata ruang kabupaten pasuruan,melalui Benso selaku pejabat pembuat teknis kegiatan menyatakan bahwa bangunan lama masih kokoh sehingga tidak masalah jika pekerjaan baru menumpang pada pekerjaan lama."bangunan lama masih kokoh itu mas.ujarnya melalui sambungan seluler whatshap.(pung/zei)
0 Komentar