Liputan5news Probolinggo - Usaha tambak udang vanname yang masuk dalam program penguatan ekonomi masyarakat di kawasan pesisir ,pada kenyataanya belum memenuhi prosedural daya dukung lingkungan.
Hal ini dikarenakan banyak usaha tambak udang beroperasi di kawasan hutan produksi terbatas (HPT). Sehingga, terbentur dengan perizinan serta dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan UKL-UPL.
Seperti halnya pengembangan tambak udang di dusun Brak desa Banjarsari kecamatan Sumberasih kabupaten Probolinggo yang mulai minggu kemaren tampak hilir mudik armada angkut tanah urug yang keluar masuk area tambak melewati jalan dusun yang biasanya aman dan nyaman,kini menjadi momok bagi warga sekitar, pasalnya membuat warga yang rumahnya menjadi perlintasan armada merasa was was dan hawatir terhadap anak anak mereka yang biasanya bermain dipinggir jalan.
"Mulai minggu kemaren kami hawatir mas terhadap keselamatan anak anak,karena hampir tiap hari harus bersepeda melalui jalan kampung ini ketika bermain kerumah temanya,sekolahan dan saat mengaji."jalanya kan pas ,tapi harus dilewati truk tanah milik tambak sehingga kami sebagai warga selalu merasa was was dan hawatir atas keamanan dan keselamatan anak anak tiap hari.ujar wanita paruh baya dusun brak ini saat dikonfirmasi awak media.
Atas keluhan beberapa warga tersebut,Darmanto ketua lembaga swadaya masyarakat (LSM) PENJARA kabupaten Probolinggo menyesalkan atas tindakan pemerintah daerah serta pemerintah desa utamanya atas pembiaran terhadap ketidaknyamanan warganya."ada beberapa warga yang sudah memberikan pernyataanya pada lembaga saya atas ketidaknyamananya dengan kehadiran armada urug milik tambak yang hilir mudik tiap hari.terangnya
Darmanto menjelaskan,pihaknya akan segera melayangkan surat pada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang membidangi gangguan lingkungan,UKL dan UPL, Analisis dampak lalu lintasnya,seperti dinas lingkungan hidup ,dinas perijinan dan dinas perhubungan serta juga kepala kepolisian resort probolinggo kota."ini sudah merupakan gangguan keamanan yang membuat ketidaknyamanan warga masyarakat,maka pemerintah harus segera meresponya.tegas pria yang biasa di panggil Damo ini.
Sementara atas keluhan warga dengan kehadiran armada urug milik tambak di dusun Brak,pemerintah desa Banjarsari melalui sekretaris desa dihubungi media ini tidak mengangkat telponya,pesan singkat whatshap juga terlihat dibaca namun tidak dibalas.(ze)
0 Komentar