Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Usai Memakan Korban Kecelakaan, Proyek Revitalisasi Drainase Provinsi di Rejoso menjadi Sorotan

Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Drainase Provinsi


Liputan5News Pasuruan - Kementrian pekerjaan umum perumahan dan permukiman rakyat melalui Dirjend Binamarga pada satuan kerja pelaksanaan jalan nasional wilayah III propinsi jawa timur melakukan kegiatan revitalisasi Drainase pada ruas jalan batas kabupaten pasuruan-batas kabupaten probolinggo.

Hal ini dilakukan dengan pola padat karya sesuai dengan surat edaran dirjend.bina marga nomor 8/SE/Db/2020 yang saat ini pada tahap pelaksanaan seperti yang terlihat di jalan nasional pada titik yang berlokasi di desa Arjosari kecamatan Rejoso kabupaten pasuruan.

Tumpukan material diduga menjadi penyebab kecelakaan


Dalam pantauan media ini tampak para pekerja yang melaksanakan proses pembangunan Drainase berkumpul secara kelompok."kalau mau konfirmasi langsung ke kepala desa saja mas,saya hanya pekerja disini.ungkap Sauri,salah satu pekerja dilokasi proyek tidak bersedia dikonfirmasi tentang pelaksanaan pembangunan Drainase dibadan jalan nasional desa Arjosari ini pada Liputan5news.

Dilokasi pekerjaan,terlihat tumpukan matreal yang sebagian makan badan jalan dan bahkan beberapa hari lalu telah menelan korban kecelakaan tunggal sepeda motor asal desa mangkrengan yang terjatuh dan tewas dilokasi kejadian akibat menabrakntumpukan matreal yang ada di dusun sari desa Arjosari.

Salah satu warga saat dikonfirmasi pelaksanaan proyek


"Iya mas,sabtu kemaren 2/10/2021, sikitar jam 15.30 wib terjadi kecelakaan tunggal sepeda motor akibat menabrak pasir dan orangnya meninggal sewaktu akan dibawa ke rumah sakit,kita warga sini bahkan ikut bersama sama menggotongnya ke mobil polisi untuk di angkut ke rumah sakit.ujar parjo warga desa Arjosari menceritakan pada media ini.

Dikonfirnasi terkait sosialisasi dari desa atau pelaksana proyek pembangunan drainase sebelum pekerjaan dilakukan,parjo menegaskan bahwa dirinya ataupun warga lainya tidak pernah tau ataupun di undang pada rapat dan sosialisasi sebelum adanya pembangunan drainase ini."tidak ada pemberitahuan mas,mungkin pihak desa tapi kita warga disini tidak pernah di undang.ujarnya.

Selain parjo,juga warga lain di dusun sari desa Arjosari menceritakan bahwa pembangunan drainase ini juga merusak saluran pipa air bersih hingga terpaksa warga sekitar harus mengambil air bersih ditempat lain."sekitar dua minggu lebih kami harus mengambil air di musholla utara jalan mas,ya karena pipa saluran air rusak akibat terkena eksavator sewaktu melakukan galian pada pembangunan drainase.ujarnya wanita paruh baya yang tidak mau namanya di sebut.

Atas beberapa hal yang terjadi dalam pembangunan revitalisasi drainase oleh kementrian PUPR pada satker balai besar jalan nasional wilayah III propinsi jawa timur,Zainal ketua Garda Nusantara akan segera melayangkan surat yang berisi nota protes pada kementrian terkait karena dinilai pelaksanaan lapang berjalan tanpa pengawasan yang semestinya dari pihak pelaksana proyek ataupun satuan kerja di balai besar jalan nasional propinsi jawa timur.

"Saya sudah olah lapang bersama tim dari lembaga swadaya masyarakat Garda Nusantara,dilapang juga tampak pekerjaan yang kita anggap tidak sesuai SOP nya,salah satunya rambu rambu yang tidak maksimal sehingga mengakibatkan kecelakaan pengguna jalan,tumpukan matreal yang berserekan disisi badan jalan,dan sosialisasi sebelum pekerjaan dimulai juga tidak ada serta kerugian yang di derita para pekerja seperti warung,bengkel dan lain lain akibat penggalian,ditambah rusaknya saluran air bersih yang mengalir kerumah warga.jelas Zainal. (Dre/pung)

Posting Komentar

0 Komentar