Liputan5news Sidoarjo - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar Ikatan Alumni Universitas Airlangga Surabaya (IKA Unair) di Sekolah SMP Al Falah Desa Kureksari Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan vaksinasi yang dinamai Program Jelajah Kampung dan Pesisir itu merupakan kerja kolaborasi dengan Pemkab Sidoarjo, Pemprov Jawa Timur, Fakultas Kedokteran (FK) Unair dalan Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF). Total yang disiapkan sebanyak 2.500 dosis vaksin. Sabtu, (9/10/2021).
Selain dihadiri Gubernur Jatim juga dihadiri Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor). Keduanya merupakan sama-sama alumni Unair. Bahkan Khofifah saat ini menjabat Ketua Umum IKA Unair masa bhakti 2021 – 2025.
“Saya hadir lebih kepada sebagai Ketua Umum IKA Unair bersama Sekjen dan beberapa teman pengurus. Saya ingin menyampaikan bahwa dedikasi pengabdian dari Unair melalui IKA Unair ini kami terus berjalan. Kami di Sidoarjo ini sudah beberapa kali menggelar vaksinasi bersama dengan Bupati. Vaksinasi juga dilakukan di Gresik, Surabaya, Lamongan, Banyuwangi, Jombang dan besok ini di Lumajang,” kata Khofifah.
Khofigah juga mengatakan, pengabdian dari Unair melalui ikatan alumninya ini tidak berhenti menjadi bagian penting bahwa kontribusi akademisi dan kampus melalui ikatan alumninya ini satu dari lima pentahelix atau miltipihak.
“Jadi pendekatan pentahelix itu ada unsur Pemerintah, Akademisi, Badan atau Pelaku Usaha, Masyarakat atau Komunitas dan Media bersatu padu,’ ujarnya.
“Nah sekarang masuk society, kami ingin menyampaikan terimakasih SMP Al Falah ini menyiapkan tempat untuk dijadikan sentra vaksinasi bukan hanya siswa-siswa Al Falah tetapi juga siswa-siswa lembaga pendidikan di sekitaranya juga untuk untuk masyarakat,” terang Khofifah.
Terkait dengan aglomerasi Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa assesmen level berdasarkan kemenkes ada 6 indikator. Assesemen level dari Kemenkes dari 6 indikator Sidoarjo ini dari satu bulanan yang lalu sudah level 1. Pemprov Jatim menurut assesmen level dari Kemenkes masih satu-satunya provinsi di Jawa dan Bali ini yang sudah level 1. Lalu kemudian ditambahkan indikator di Inmendagri nomor 47. Di inmendagri 47 itu bukan assesmen level kemenkes tapi assesmen level PPKM. Dari assesmen level PPKM ditambahkan target vaksinasi untuk Lansia.
Target untuk vaksinasi umum, baik dosis 1 maupun dosis 2 Kabupaten Sidoarjo kata Khofifah sudah memenuhi target. Terpenuhinya target itu tidak serta merta turun ke level 1. Karena ini wilayah aglomerasi. Surabaya itu targetnya sudah tercapai dan Kota Mojokerto juda sudah tercapai. Karena aglomerasi Surabaya ini ada Surabaya, Gresik, Sidoarjo, ada Kab dan Kota Mojokerto, ada Kab Lamongan dan Bangkalan semuanya harus memenuhi target level 1.
“Itu dilihat sebagai satu kesatuan. Semuanya harus tuntas, bukan hanya vaksinasi umum dosis 1 dan 2 tapi juga vaksinasi untuk lansia. Mohon kami dibantu bagaimana mengajak para lansia untuk berkenan melakukan percepatan vaksinasi,” katanya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor menyampaikan percepatan vaksinasi di Sidoarjo saat ini sudah mencapai 67 persen untuk vaksin dosis pertama sedangkan dosis kedua sudah mencapai 32 persen.
“Ada catatan sedikit saja nol koma sekian untuk vaksinasi lansia, terkait vaksinasi hari ini harapannya ketika ini tercapai semua berjalan kembali normal termasuk di dunia pendidikan itu harapan kita semua,” terang Gus Muhdlor. (Yanti)
0 Komentar