Liputan5News Bondowoso - Beberapa video viral yang menyita perhatian masyarakat Bondowoso,LIRA dari awal sudah koordinasi dengan APH dan satgas covid19 agar segera ditindaklanjuti dan didalami motivasi dari apa yang dilakukan oleh pembuat dan pelaku dalam video viral kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Bondowoso.
Saya tidak akan mendiamkan persoalan ini,ada fakta pembanding yang terkena etika kepegawaian dan fakta hukum pada HRS dengan kejadian yang sama dalam masa pandemi yang sama",ujar Ahroji,SH di kantornya,sabtu (11/09/2021).
Bagi saya pribadi,hal ini saya sepakat dengan PCNU dan ketua DPRD kabupaten Bondowoso agar bupati Salwa Arifin mengambil sikap tegas dan terukur agar tidak berdampak sosial yang luas pada masyarakat nantinya",imbuhnya.
Pansel open bidding harus bertanggungjawab terhadap hasil pilihannya,itu disampaikan pendukung kyai Salwa Arifin yaitu Bapak H. Tahir,artinya sangat jelas bahwa di sini ada persoalan yang dipaksakan sehingga hasilnya begini,ada beberapa kali yang menjadi langkah kadis tersebut berlawanan dari apa yang di sampaikan Bupati Salwa Arifin",kata Ahroji,Bupati LSM LIRA Bondowoso ini.
Hasil penelusuran team liputan5news.com menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan hal ini ditindak tegas dengan membandingkan dengan kejadian sebelumnya yang menimpa mantan kadisparpora.
LSM LIRA kabupaten Bondowoso masih menunggu hasil dari tindakan Bupati Salwa Arifin untuk melakukan langkah selanjutnya,karena LIRA yakin akan ada kontroversi dan hal tak terduga nantinya yang akan terbongkar terkait dugaan isu yang berkembang selama ini tentang hasil open bidding yang ada jual beli jabatan dugaannya",imbuhnya.(tim).
0 Komentar