Satgas covid kabupaten pasuruan saat meninjau pelaksanaan proses belajar tatatap muka terbatas di salah satu SD Negeri |
Liputan5news Pasuruan - Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di Kabupaten Pasuruan yang dimulai sejak seminggu lalu, terus dievaluasi.
Hasilnya, semua sekolah rata-rata telah memahami bagaimana menerapkan protokol kesehatan pada anak didik meski pembiasaan memakai masker masih harus terus diingatkan.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Wakil Bupati Pasuruan, Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) saat menggelar Sidak (Inspeksi Mendadak) ke SMPN 1 Tutur, Rabu (25/08/2021).
Menurutnya, PTM sudah sangat ditunggu para pelajar yang hampir 1,5 tahun mau tak mau harus mengikuti kegiatan belajar mengajar via daring (dalam jaringan). Begitu PTM dimulai, para pelajar terlihat sangat antusias mendengarkan materi yang disampaikan langsung oleh guru mereka, meski dengan cara yang sedikit berbeda. Yakni jumlah murid hanya 50% dari kapasitas, tempat duduk berjarak, wajib memakai masker selama di sekolah, dan persyaratan prokes lainnya.
"Semuanya mengaku senang karena akhirnya bisa ke sekolah. Bisa memakai seragam dan bertemu guru maupun teman-temannya. Meski sekarang harus berjarak, memakai masker dan jumlah siswa hanya 50% dari kapasitas dan aturan lainnya," terangnya.
Selama sidak berlangsung, Gus Mujib juga mengapresiasi langkah tiap-tiap sekolah dalam mengatur ritme pembelajaran yang disesuaikan dengan aturan pemerintah. Termasuk membagi jumlah siswa yang mengikuti tatap muka ataupun online di rumah.
"Kalau di SMPN 1 Tutur ini, siswa yang absen ganjil mengikuti tatap muka atau datang ke sekolah hari senin, rabu dan jumat. Dan yang absen genap masuk hari selasa, kamis dan sabtu. Sehari juga 6 jam pelajaran dengan masing-masing 30 menit durasinya, dan istirahat 15 menit," ungkapnya.
Meski sudah dinyatakan baik, namun Gus Mujib tetap mengingatkan kepala sekolah dan guru agar tak bosan-bosan dalam membiasakan para pelajar agar tak melepas masker saat beraktifitas di luar rumah. Hal tersebut penting dilakukan agar para siswa-siswi betul-betul terbiasa dalam memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak agar terhindar dari pemularan Covid-19," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Ninuk Ida Suryani menambahkan, para pengawas sekolah hingga penilik diminta untuk intens mengawasi penerapan prokes selama PTM terbatas.
"Kita libatkan para pengawas sekolah mulai dari PAUD sampai SD dan SMP untuk bersama-sama membantu mengawasi jalannya PTM di Kabupaten Pasuruan. Juga para penilik yang kita harapkan bisa ikut mengawasi prokes selama PTM berlangsung," ucapnya.
Seperti diketahui, total ada 2187 sekolah mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang sudah mulai menggelar PTM secara terbatas. Dengan rincian 1312 PAUD (TK, Kelompok Bermain dan sejenisnya), 717 SD (Sekolah Dasar) dan 158 SMP. (Zei)
0 Komentar