Liputan5News Sidoarjo - Peresmian kenaikan status gereja Katolik Santa Monica di Jl. Kihajar Dewantara No.35 Ngingas Kecamatan Krian telah dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Agustus 2021 pukul 17.00 WIB hingga selesai.
Kegiatan dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak bahkan sebelum memasuki ruangan peserta diwajibkan swab antigen di tempat.
Peresmian kenaikan status gereja Santa Monika menjadi Paroki ke-45 bagian dari Ke Uskupan Surabaya, dilakukan di dalam misa syukur pendirian Paroki Santa Monika Krian yang dipimpin langsung oleh Bapa Uskup Surabaya yakni Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono.
Peresmian ditandai dengan pelantikan fungsionaris Paroki periode 2021 - 2024 oleh Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, Uskup Surabaya. Beberapa calon yang dilantik yakni angota Dewan Pastoral Paroki (DPP), Badan Gereja Katolik Paroki (BGKP), Ketua Stasi, Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan, dan Asisten Imam Santa Monika Krian Sidoarjo.
Para pengurus DPP dan BGKP adalah orang - orang yang akan membantu Romo Paroki untuk memajukan kesejahteraan umat beriman. Mereka dipilih untuk membagikan pengetahuan dan kompetensi yang mereka miliki dengan penuh keutamaan, kejujuran, dan kebijaksanaan.
Sementara itu, Markus Uman (48) selaku sekertaris Dewan Pastoral Paroki (DPP) menjelaskan pada malam ini Jumat 27 Agustus 2021 secara resmi gereja Katolik Santa Monika menjadi Paroki ke-45 bagian dari Ke Uskupan Surabaya, yang diresmikan langsung oleh Bapa Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono. Selama satu tahun kami menjadi Kuasi yakni persiapan untuk menjadi suatu Paroki.
Ucap syukur diucapkan oleh Markus Uman, Puji Tuhan bahwa hari ini bertepatan dengan pesta nama pelindung gereja kami yakni Santa Monika. Ini merupakan suatu anugerah yang cukup besar bagi kami umat di Paroki Santa Monika Krian karena pada hari ini telah dilakukan peresmian Paroki sekaligus pesta nama pelindung gereja kami.
Markus Uman juga menambahkan syarat untuk menjadi Paroki yakni harus memiliki gedung gereja, memiliki beberapa sarana dan prasarana yang diperlukan, memiliki tempat tinggal Romo dan Pastur, memiliki Imam dan Pastur yang menetap di Paroki untuk menggembalakan umatnya.
"Sebelum kami menjadi Paroki, Ke Uskupan melakukan persiapan - persiapan, pertemuan dengan kami untuk memberikan informasi yang dibutuhkan tentang kesiapan kita menjadi Paroki. Karena setelah kita menjadi Paroki kita dituntut untuk mandiri, dalam hal ini mandiri berpastoral, peribadatan, keuangan. Kita dituntut mandiri karena setelah kita menjadi paroki kita harus bisa mengelola gereja, keuangan dan harta benda gereja secara mandiri," jelasnya.
"Kedepannya kami berharap semoga Paroki ini menjadi Paroki yang baik, bisa terus berkembang, umat terus berkembang (saat ini gereja kami memiliki umat sebanyak 2.200 orang) dan bisa melahirkan Paroki - paroki yang baru di wilayah kami sehingga banyak gereja - gereja yang berdiri di wilayah kami," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Joko selaku diakon di gereja Santa Monika Krian menjelaskan pada malam ini secara resmi gereja Santa Monika menjadi Paroki Ke-45 bagian dari Ke Uskupan Surabaya yang diresmikan oleh Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono. Paroki ini didirikan sebagai komunitas umat Katolik yang tetap dan ada Romonya sendiri yang siap melayani umatnya. Paroki gereja Santa Monika membawahi 4 wilayah 2 Stasi dan 20 lingkungan.
"Dengan mensyukuri anugerah Tuhan akhirnya umat Katolik di wilayah Krian bisa mendirikan gereja pada tahun 2017 dan umatnya berkembang menjadi banyak sehingga malam ini diresmikan menjadi Paroki dengan kepengurusan Paroki sebanyak 40 orang," ucap Joko.
Masih di tempat yang sama, Danggur Feliks (54) selaku Ketua Lingkungan Santo Benediktus G5 menyampaikan," intinya saya sebagai Ketua Lingkungan di Santo Benediktus G5 di perumahan Citra Harmoni memberikan apresiasi yang sangat positif kepada Bapa Uskup Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono yang telah semangat memberikan kotbahnya bahwa gereja Santa Monika ini berdiri dengan tegak dan aman.
Feliks menambahkan syukur kepada Tuhan bahwa umat di gereja Santa Monika ini selalu damai sehingga mereka bisa membangun gereja dengan mandiri. Bahkan Bapa Uskup selalu memberikan bantuan spritual dan rohani dll. Gereja ini nanti akan mengembang dengan pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan saat ini sedang dirancang untuk perguruan tinggi.
"Kami dari wilayah Gregorius Agung Citra Harmoni pun diperintahkan oleh Bapa Uskup masuk ke wilayah Paroki Santa Monika, yang terdiri dari 6 Lingkungan yakni Lingkungan G1 sampai G6. Kami bersyukur semoga Tuhan tetap menyertai kami semua agar kemajuan Paroki Santa Monika ke depan lebih baik sesuai rencana para pengurus dan Romo Paroki," pungkas Feliks. (Yanti)
0 Komentar