Liputan5News Bondowoso - Bupati LSM LIRA Bondowoso menyayangkan Keputusan Bupati Bondowoso Salwa Arifin yang tidak mengakomodir tim Dewan Riset Daerah (DRD).
Pimpinan LIRA Bondowoso Ahroji mengatakan, orang-orang yang tergabung di DRD merupakan putra-putra asli Bondowoso yang berpengalaman dan paham kondisi Bondowoso.
"Mereka tim DRD adalah kumpulan putra-putra asli Bondowoso yang paham betul kondisi sosial dan politik di Kabupaten Bondowoso," ujar Ahroji. Jumat (27/8/2021).
Sayangnya, kata dia, orang-orang di DRD tidak tercover di tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) yang dilantik Bupati Salwa kemarin.
Disamping itu, sambung Ahroji, ketua DRD yang kemarin merupakan loyalis pasangan SABAR. Sehingga tidak logis jika Bupati Salwa tidak melibatkan orang-orangnya ke dalam TP2D.
"Orientasi TP2D ini kan sebagai pendorong realisasi visi misi Bupati dan Wakil Bupati, yang tau misi Bupati adalah loyalisnya, bukan orang luar," ungkapnya.
Namun, lajutnya dia, semua keputusan ada ditangan Bupati, terlepas itu kepentingan politik atau kepentingan umum bagi masyarakat Bondowoso.
"Masyarakat akan melihat ke depannya, kinerja tim TP2D ini, apakah benar-benar lebih bisa melesat atau sebaliknya," ucapnya.
Dia selaku NGO berharap, Bondowoso benar-benar bangkit dan melesat seperti yang diinginkan Bupati dan wakil Bupati, sesuai visi misinya MELESAT.
"Jangan sampai membuang-buang anggaran yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak bisa berbuat apa-apa, masyarakat tidak akan tutup mata melihat perubahan Bondowoso ditangan TP2D ini," pungkasnya. (tim)
0 Komentar