Liputan5News Bondowoso - Keberadaan konsultan Bupati Bondowoso menjadi perbincangan hangat masyarakat Bondowso, mulai dari akademisi, aktivis mahasiswa, dan elemen masyarakat lainnya.
Pasalnya, konsultan Bupati disamping datang dari luar Bondowoso, juga belum punya kejelasan posisi, apakah sebagai konsultan pribadi atau konsultan kedinasan.
Namun, konsultan tersebut sudah di libatkan ke dalam kegiatan internal OPD di lingkup pemkab Bondowoso. Hal itu diakui oleh PJ Sekda Bondowoso Soekaryo beberapa hari lalu saat dikonfirmasi via selulernya.
Terkait keberadaan konsultan Bupati tersebut, Fraksi Amanat Golongan Karya menyampaikan dukungannya atas keberadaan konsultan Bupati Bondowoso itu, baik itu konsultan pribadi Bupati maupun konsultan kedinasan.
"Jika memang menjadi konsultan kedinasan, hendaknya dilegalkan sesuai aturan," kata Ketua Fraksi Amanat Golkar, Kukuh Rahardjo, Minggu, (18/7/2021).
Namun, Fraksi Golkar tidak serta merta mendukung hal itu, selayaknya jika memang Bupati butuh seorang konsultan baik konsultan pribadi ataupun konsultan kedinasan, hendaknya merekrut putra-putri asli Daerah Bondowoso.
"Kami meyakini banyak orang berkualitas di Bondowoso, bahkan yang bergelar doktor sekalipun banyak," ungkap Kukuh.
Namun, kata Kukuh, siapapun itu jika diangkat konsultan Kedinasan oleh Bupati, maka sebaiknya harus dilegalkan, agar keberadaannya jelas
"Kami Fraksi Amanat Golkar mengingatkan kepada Bupati, agar ada legalitas formal kepada yang bersangkutan, jika memang menjadi konsultan kedinasan," ucapnya.
Dia menjelaskan, jika keberadaan konsultan itu hanya sebatas Konsultan pribadi Bupati, maka sebaiknya tidak mengikuti aktivitas formal di tingkat Dinas-dinas.
"Dia cukup menjadi 'think thank' atau pemikir di belakang layar saja," ucap legislator Golkar Dapil 1 itu.
Fraksi Amanat Golkar mengingatkan, pihak pendopo segera memberi kejelasan peran dan posisi yang bersangkutan.
Data yang berhasil dihimpun, Konsultan Bupati tersebut merupakan pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al Khozini, Kaliwates, Jember, yakni Muhammad Khozin atau dipanggil Ra Khozin. Dia juga sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Jawa Timur. (bay)
0 Komentar