Liputan5news Pasuruan - Untuk memberikan jaminan bahwa karkas, daging, dan jeroan yang dihasilkan aman dan layak dikonsumsi, Pemkab Pasuruan melalui Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan melakukan pemeriksaan post mortem pada hewan qurban, Selasa (20/07/2021) pagi.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh 125 petugas yang menyebar di 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan.
Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu mengatakan, pemeriksaan post mortem pada hewan qurban berupa organ dan jerohan seperti hati, paru-paru, ginjal, limpa dan limfoglandula.
Masing-masing organ tersebut diperiksa satu-satu untuk memastikan keamanannya. Apabila ditemukan hal yang mencurigakan, maka petugas berhak untuk menguji daging atau jeroan hewan qurban, untuk kemudian dilakukan langkah tepat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Contohnya kalau warna dagingnya pucat atau kotor, atau pas kita iris hati nya kemudian ternyata berpasir, maka sudah pasti terinfeksi cacing hati. Kalau paru-paru biasanya ujung-ujungnya runcing, kalau gak sehat pasti bentuknya berbeda dan agak bau,” katanya.
Dari pantauan di lapangan, petugas Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan melakukan pemeriksaan terhadap 1 ekor sapi milik Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf yang disembelih di area Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti.
Setelah diperiksa, semua daging, jeroan dan karkas sapi milik Bupati Irsyad dinyatakan sehat dan aman untuk dikonsumsi. Hal tersebut bisa dilihat dari warna daging yang merah segar, tekstur daging yang terasa kenyal, bau daging yang khas “khas” sapi alias tidak bau asam.
“Daging milik Pak Bupati ini sehat sekali. Warna dagingnya merah segar,baunya juga segar khas sapi, tekstur daging yang kenyal, sehingga layak dikonsumsi,” terangnya.
Lebih lanjut Diana menegaskan bahwa selama melakukan pemeriksaan post mortem, petugas tetap melaksanakan protokol kesehatan. Yakni memakai masker, menjaga jarak aman, dan memastikan kondisi badan dalam keadaan sehat yang dibuktikan dengan hasil rapid antigen.
“Kalau yang kita kerahkan 125 petugas tetep keliling lagi di 24 kecamatan. Untuk tata cara penyembelihan sesuai dengan syariat Agama Islam. Semuanya harus sehat, pakai masker dan jaga jarak,” tutupnya. (Zein/Dre)
0 Komentar