"Dari investigasi yang kami lakukan beberapa waktu lalu, kami menemukan pengerjaan proyek tersebut sangat minim pengawasan dari pihak konsultan pengawas dan pihak dinas terkait," kata Bambang Hartono, Sekretaris Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Jum'at (01/05/2021).
Saat pengerjaan pemasangan kerangka besi tiang penyangga jembatan dan pengecoran misalnya, lanjut Bambang, konsultan pengawas dan pihak dinas terkait diduga tidak berada di lokasi proyek. Padahal, pekerjaan tersebut sangat fatal dan diduga rawan terjadi penyimpangan. "Kalau dibiarkan seperti itu kami khawatir jembatam tersebut tidak dapat bertahan lama," ujar pria yang kerap disapa Bambang.
Selain itu, lanjutnya, dalam pengerjaan proyek tersebut, pihak PT. Feva Indonesia diduga tidak menghadirkan tenaga ahli K3 yang telah dipersyaratkan dalam proses lelang. "Beberapa kali kami turun melihat proses pembangunan Jembatan Kedungasem, kami tidak pernah melihat adanya tenaga ahli K3 yang berada dilokasi," terangnya.
Bambang berharap pihak terkait benar-benar melakukan pengawasan terhadap pengerjaan proyek tersebut. "Karena nantinya kendaraan yang lewat disini didominasi dengan kendaraan bertonase besar, kami berharap pihak terkait lebih memperketat pengawasan dalam pembangunan jembatan Kedungasem. Sehingga, nantinya jembatan itu rampung dengan kualitas yang baik," ungkapnya.
Sementara hingga berita ini dibuat pihak PT. Feva Indonesia, konsultan pengawas, serta dinas terkait masih belum dapat dikonfirmasi. (tim)
0 Komentar