Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Gus Muhdlor Serahkan Bantuan Dampak Covid-19 Untuk Warga di 27 Kelurahan Sekabupaten Sidoarjo.

LIPUTAN5NEWS.COM SIDOARJO - Warga kelurahan se-Kabupaten Sidoarjo,  mendapat bantuan manfaat dalam rangka dampak penanganan covid-19. Selama ini hanya warga desa saja yang mendapat bantuan dampak dari covid-19.

Bantuan manfaat dalam rangka penanganan dampak covid-19, diserahkan secara langsung oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali di Kelurahan Geluran kecamatan Taman dan Kelurahan Tambakkemeraan Kecamatan Krian. Sabtu (8/5/2021).

Kepala Sub Bagian  Bina Pemerintahan Kecamatan, Vira Murti Krida Laksmi, S,STP, menjelaskan," bantuan ini secara serentak diserahkan di 27 kelurahan se- Kabupaten Sidoarjo. Seharusnya ada 28  Kelurahan, hanya saja satu kelurahan tertinggal karena ada kekosongan pimpinan jadi belum bisa  dicairkan, dan ini  akan segera menyusul minggu depan.

“Ada 100 orang penerima bantuan manfaat ini pada masing-masing kelurahan, jadi total ada 2.800 orang dari kelurahan se-Kabupaten Sidoarjo yang menerima bantuan manfaat penanganan covid-19 ini,” jelasnya.

"Penerima bantuan manfaat hari ini, diluar dari Data Terpadu  Kesejahteraan Sosial (DPKS), yang telah terdaftar di Dinas Sosial," tambahnya. 

Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor, menghimbau untuk Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) untuk memperkuat DPKS-nya. Diluar data DPKS ini akan diupayakan juga untuk menerima bantuan, bukan masalah nilainya tapi bentuk perhatian Bupati dan Wakil Bupati terhadap masyarakat.

Gus Muhdlor juga menekankan kepada kepala kelurahan untuk SLRT ini dijalankan dengan bagus, terutama untuk validasinya sehingga yang tidak mendapatkan BPNT, BLT, dan PKH bisa diusulkan.

“Untuk bantuan penerima manfaat ini akan dicairkan per bulan hingga bulan Desember 2021,” jelasnya.

Terkait pelaksanaan  Idul Fitri, Gus Muhdlor memohon kepada  masyarakat untuk tetap kompak dan bersatu. Bagaimana caranya sholat Idul Fitri jangan sampai gagal seperti tahun lalu.

"Sholat Idul Fitri tetap dilaksanakan asal dengan protokol kesehatan yang ketat. Kalau dilaksanakan di Masjid jamaahnya jangan lebih dari 50 persen. Jika lebih bisa dialihkan ke Mushala, atau tempat lain," pungkasnya.  (Yanti)

Posting Komentar

0 Komentar