Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Pasien Meninggal Diduga Kelalaian Petugas RSUD dr.Koesnadi Bondowoso , Keluarga Pasien Laporkan Ke Polres

 

Berkas Laporan Polisi dan Surat keterangan dari RS. dr. Soebandi Bondowoso.

Liputan5news.com Bondowoso - RSUD dr.Koesnadi Bondowoso pada tanggal 23 februari 2021 memberikan duka mendalam bagi keluarga pasien Hj.Suparmi yang beralamat di jalan KH.Zainul Arifin gang Manggis Rt 18 Rw 02 kelurahan Badean kecamatan Bondowoso kabupaten Bondowoso, Karena pasien yang di vonis covid-19 ini meninggal karena dugaan kelalaian petugas RSUD dr.Koesnadi  Bondowoso. Pihak keluarga almarhum yang diwakili anaknya, Aris Sony Prima Yoga (28) tidak terima dengan kejadian tersebut  dan menduga ada kelalaian petugas rumah sakit terhadap ibunya, hingga berujung membuat surat laporan pada Polres Bondowoso dengan  nomer TBL-B/51/II/RES 1.24/RESKRIM/SPKT/POLRES BWO.

Menurut cerita Aris, pada tanggal 24 februari 2021 lalu dirinya melaporkan pihak RSUD dr.Koesnadi Bondowoso atas dugaan kelalaian petugas sehingga menyebabkan meninggalnya Hj.Suparmi,spd ibu kandungnya. Namun dia kecewa terhadap lambannya informasi dari pihak kepolisian. 

"Sampai sekarang dari saya melapor ke Polres Bondowoso sudah 40 hari lebih,namun belum ada tindak lanjut atau kabar  apapun dari polres ke kami", tuturnya. 

Yoga panggilan akrab pemuda ini,Berdasarkan surat keterangan dari RSUD dr.Koesnadi Bondowoso bahwa ibunya divonis covid-19 dan dirawat sejak 14 februari 2021 jam 14.56 WIB dan meninggal pada 23 februari 2021 jam 05.23 WIB.

Cerita Yoga yang pada waktu itu masih sebagai pegawai kontrak di RSUD dr.Koesnadi Bondowoso,waktu ibunya masuk di ruang rawat Rengganis, selang 2 hari di rawat dan tidak ada perubahan akhirnya ibunya diusulkan oleh Dokter dipindahkan ke ruang ICU covid 19 RSUD dr.Koesnadi Bondowoso sekitar satu minggu.

"Kebetulan waktu itu,saya masih bekerja sebagai pengantar pasien di IGD RSUD dr.Koesnadi Bondowoso,sebagai anak dan petugas RSUD,kebetulan saya diperkenankan menjenguk ibu saya dengan APD lengkap.namun waktu menjelang kejadian itu,kira-kira jam11 malam,saya jenguk ibu dan masih tampak stabil kondisinya. Namun saat itu saya sekitar jam 04.00 WIB, ada tugas antar pasien ke ruang OK yang jaraknya berdekatan dengan ruang ICU tempat ibunya di rawat. Sekitar jam 05.00 WIB ada kabar dari security bahwa ibunya sudah meninggal dunia dan Yogapun bergegas ke monitor CCTV dan melihat ibunya sudah tergeletak lemas dengan masker oksigen terlepas.pada saat itu petugas yang menangani ibunya baru diketahui oleh Yoga masih akan memakai APD, jadi tidak ada kesigapan tindakan untuk menyelamatkan nyawa ibunya. Padahal diketahui sebelumnya ibu Yoga tidak dalam keadaan kritis karena tidak menggunakan ventilator.",terang yoga. Selasa,(06/04/2021).

"Berarti sebelumnya tidak ada tindakan dari petugas, lantas saya tanyakan, kenapa ibu saya meninggal dan maskernya bisa terlepas begini? dan mereka bingung tidak ada yang menjawab. Dari kejadian itu saya menggaris bawahi bahwa ini murni kelalaian dari petugas,karena saya juga petugas rumah sakit",jelasnya

Masih  menurut Yoga dari pihak rumah sakit beberapa kali mengutus pegawai UP dan pengacara rumah sakit RSUD dr.Koesnadi untuk memediasi kasus tersebut agar dapat diselesaikan secara kekeluargaan.                       

"Beberapa kali pihak RS ke sini untuk meminta maaf pada kami dan agar kami mencabut laporan untuk diselesaikan secara kekeluargaan,saya juga ditawarkan menjadi pegawai tetap di RSUD dengan catatan mau mencabut laporan tersebut di polres Bondowoso,Namun,kami akan terus berjuang agar ini dapat dilanjutkan secara hukum",pungkasnya.          

Dari 4 hari meninggalnya sang ibunda,Yoga mengajukan Risent dari RSUD dr.koesnadi Bondowoso. Sementara itu,saat di konfirmasi awak media via celuler,kuasa Hukum RSUD dr.Koesnadi Bondowoso, Gigih Bijaksopranoto,SH, mengatakan pihaknya masih berupaya melakukan mediasi kepada keluarga korban agar dapat menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.                           

",Kami ingin semua pihak bisa menemukan titik temu agar masalah ini tidak berlanjut,karena semua ini adalah takdir,jadi kami berharap agar masalah ini selesai secara kekeluargaan",ujarnya.        Menurutnya,meskipun secara hukum berlanjut,,maka akan ada pembuktian apakah  benar itu unsurnya terpenuhi,karena itu perlu kajian dan di uji kebenarannya,saya kira kepolisian akan bijak dan adil dalam menangani perkara ini.Dan kami berharap kepada keluarga korban untuk menyelesaikan secara kekeluargaan perkara ini",ujarnya. (RJ/tim)

Posting Komentar

0 Komentar