Kuswandi, Kades Arjosari saat dikonfirmasi oleh wartawan Liputan5News.com |
Liputan5News.com Pasuruan - Polemik keberadaan agen penyalur bantuan pangan non tunai (BPNT ) di desa Arjosari kecamatan Rejoso kabupaten Pasuruan tiba tiba menyeruak ke permukaan sebagaimana ditulis di media online karena di anggap menyalahi prosedur penyaluran dan dilakukan oleh salahsatu perangkat di desa tersebut.
Dalam penyampaianya, Lukman hakim salah satu anggota lembaga swadaya masyarakat mempersoalkan penyaluran bantuan tersebut yang di ambilkan dari agen yang berada diluar desanya serta syarat dengan bisnis oleh perangkat desa karena adanya pengolektifan penyaluran yang dilakukan dirumahnya."penyaluran itu dilakukan dalam bentuk kolektif dirumah salahsatu perangkat desa dan bahkan ada aroma bisnis karena pada karung beras tertempel voucher berhadiah yang di undi bagi KPM (keluarga Penerima manfaat) dan berhadiah seperti kulkas dan lain lain." ungkap pria yang juga disapa Buleng ini.
Menjawab soal polemik penyaluran BPNT di desanya,kepala desa Arjosari kecamatan Rejoso Kuswadi ditemui media ini dikantornya menyatakan bahwa pengadaan barang dan pelaksanaan penyaluran bantuan pangan non tunai atau lebih dikenal sembako BPNT ini sudah sesuai prosedur."bisa di cek pada Penerimanya mas,apa yang salah pada penyaluran BPNT di sini.saya siap memfasilitasi jika ada kesalahan dalam penyaluranya agar tidak ada masalah ,tapi tolong dibantu seperti apa masalahnya." ujarnya sambil di dampingi perangkat desa.
Kuswanto menambahkan adapun penyaluran BPNT yang diletakkan dirumah salahsatu perangkat desa hal ini dimaksudkan agar droping sembako ada yang menjaga sebelum diambil oleh KPM yang menjadi penerimanya.
Sedangkan menjawab soal penggesekan kartu sembako dengan memakai mesin EDC dari luar desa,hal ini dikarenakan agen BPNT didesanya memang sudah hampir satu setengah tahun belum dapat menerima mesin EDC dari bank BNI sebagai lembaga penyalur bantuan pangan non tunai ini.
"Saya selaku kepala desa sudah komunikasi pada pihak bank BNI tapi karena mesin EDC nya belum ada,mau apa lagi .ya terpaksa kita kerjasama dengan desa Toyaning sebagai desa terdekat untuk melakukan penggesekan kartu Bpnt tersebut.jelas kepala desa Arjosari.
Dikonfirmasi terkait belum adanya mesin EDC di agen BNI penyalur sembako BPNT di desa Arjosari kecamatan Rejoso ,pihak bank BNI melalui Anom yang membidangi program tersebut membenarkan jika pihaknya masih belum bisa memberikan mesin EDC yang diminta."kami sudah mengajukan ke BNI pusat dijakarta mas,karena pengadaan mesin EDC itu kan langsung dari BNI pusat hanya sampai saat ini memang masih belum ada,belum turun.terangnya.
Anom menambahkan bahwa masih ada beberapa agen BNI untuk penyaluran sembako BPNT ini juga belum memiliki mesin EDC karena terkendala pengadaan yang memang belum turun dari pusat.disamping itu Anom juga menghimbau agar setiap Agen tidak diperkenankan untuk mengumpulkan kartu BPNT atau PKH sembako karena kartu itu adalah hak KPM dan harus berada ditangan KPM nya sendiri dan hanya digunakan sewaktu diperlukan seperti pencairan sembako.jelasnya (Zein/Dre).
0 Komentar