Adianto (tengah bertopi) saat layangkan laporan pengaduan ke Kejati jawa timur |
Liputan5news.com Probolinggo - Ramainya persoalan penyaluran bantuan pangan non tunai (bpnt) dikecamatan kota anyar seperti halnya yang terjadi pada SN,salahsatu warga desa Talkandang yang kecewa saat dikonfirmasi (jumat 22/4/2021) dikediamanya karena beras yang diterimanya bermutu jelek hingga tak layak untuk dikonsumsi terus berlanjut dan tuai kecaman beberapa pihak.
Adianto salahsatu pegiat sosial asal kecamatan kota anyar melalui lembaganya akan mengadukan hal ini pada badan pemeriksa keuangan (BPK) RI serta segera melayangkan surat laporan pada kementrian sosial di jakarta.
"Disamping kondisi beras yang bermutu jelek,sembako bpnt ini juga diberikan dalam bentuk paket sehingga KPM tidak mempunyai pilihan menentukan kebutuhanya.Padahal model penyaluran bantuan pangan non tunai dengan sistem paket ini diduga menyalahi aturan yang ada,baik Permensos nomor 20 tahun 2020 maupun pedoman umum (pedum) program sembako.tegasnya via sambungan telpon saat dihubungi media ini.
Sementara muhammad Arif,kepala dinas sosial kabupaten probolinggo dikonfirmasi melalui pesan watshap terkait mutu beras sembako yang jelek dan tidak layak konsumsi serta sistem paket dalam penyaluranya belum memberikan jawabanya,serta sambungan telpon belum di angkat.(Zein)
0 Komentar