Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Polresta Sidoarjo Gelar FGD Guna Mencegah Masyarakat Tidak Terpapar Paham Radikalisme


LIPUTAN5NEWS.COM SIDOARJO - Guna mencegah dan menanggulangi  Paham Radikal dan Terorisme,Polresta Sidoarjo,menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Serba Guna, Sidoarjo ,Selasa (9/3/21) 

Kegiatan FGD kali ini bertema  "Terorisme Musuh Kita Bersama".  Adapun peserta FGD berasal dari  Bakesbangpol Kabupaten Sidoarjo, Kepala Kemenag Kabupaten Sidoarjo, Tokoh agama Kabupaten Sidoarjo yakni, Ketua PC NU Kabupaten Sidoarjo, Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo dan Ketua MWC NU se-Kabupaten Sidoarjo. 

Turut hadir dalam FGD kali ini Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji,Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Dr. Ahmad Ramadhan , Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Dir Intelkam Polda Jatim, BNPT (Densus 88 ATT),dan Eks teroris Muhammad Yusuf bersama  Sahrul Munib, sebagai nara sumber. 

Kedatangan Tim Divisi Humas Polri di Jawa Timur, khususnya di Polresta Kabupaten Sidoarjo ini adalah dalam rangka melihat secara langsung kegiatan kontra radikal yang diselenggarakan oleh Polda Jawa Timur dan jajarannya. 

Dalam sambutannya, Kombes Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan," bahwa diskusi ini berfokus pada memerangi Terorisme dan mencegah paham Radikalisme masuk ke Indonesia. Khususnya di Sidoarjo, Jawa Timur. 

"Kegiatan FGD ini digelar bertujuan untuk memberikan ketahanan terhadap paham-paham radikal yang merupakan bibit-bibit aksi terorisme di Indonesia," jelasnya.

"Karena pemahaman radikal tersebut bisa tumbuh dan berkembang serta bisa berpengaruh terhadap masyarakat," kata Kombes Ahmad. 

Seperti diketahui, pada beberapa waktu lalu, Mabes Polri telah merilis 22 orang terduga teroris yang ditangkap di Jawa Timur,salah satu lokasi penangkapannya ada di Kabupaten Sidoarjo, yang sebelumnya juga telah menangkap teroris di Makassar,Gorontalo dan Lampung. 

Kombes Ahmad menambahkan, ada dua kelompok jaringan teroris di Indonesia yaitu jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jemaah Islamyah. 

Kelompok atau jaringan teroris jamaah Islamyah terafeliasi dengan kelompok teroris Alkaidah, sedangkan kelompok teroris jamaah JAD terafiliasi dengan ISIS. 

Menurut Kombes Ahmad, Teroris dan radikal seperti sel-sel yang tidur yang suatu saat akan bangun dan bangkit dan  membahayakan orang banyak. 

Diharapkan tokoh-tokoh masyarakat  nantinya bisa bersama-sama membantu memerangi aksi terorisme di Indonesia. 

"Jadi, dengan kegiatan kita hari ini diharapkan dapat menjadikan pencegahan dan penanaman terhadap ketahanan masyarakat untuk tidak terpapar paham radikalisme," pungkas Kombes Ahmad.(Yanti)

Posting Komentar

0 Komentar