www.Liputan5news.com,Probolinggo - Hari ini 9 Desember
2020 sebagian dari beberapa daerah akan melaksanakan pemilihan Kepala Daerah.
Kepala Daerah adalah seorang yang dipercaya oleh rakyat di suatu wilayah guna
memimpin perikehidupan bagi wilayah itu. Baik untuk kepentingan manusia ataupun
alam semesta di sekitarnya.
Dimasa lalu, dalam kearifan lokal budaya Jawa, Konon kita
mempercayakan alam memilihnya terlebih dahulu, sebab alam lebih paham karakter
mahluk dibanding kita. Tidak ada kepalsuan yang mampu disembunyikan oleh sang
calon Pemimpin dari kepekaan semesta. Karena alam semesta yang penuh mahluk
tidak mau dikhianati ditengah jalan, dengan kebijakan sang pemimpin di kemudian
hari yang bisa memakmurkan atau malah merusak alam seisinya.
Konon alam akan memberi tanda bagi manusia di wilayah itu
berupa cahaya kepemimpinan dengan
sebutan “ Pulung atau Ndaru “ yang biasa terlihat oleh sebagian manusia turun dari langit keatas rumah si calon Pemimpin. Dan selanjutnya manusia
tinggal mengesahkan ke esokan harinya dengan memilih sang pemimpin berdasarkan
petunjuk alam itu menurut tata cara adat wilayah tersebut.
“Namun seiring perkembangan Zaman, “Kearifan” semesta itu seakan lenyap saat ini, ketika nafsu manusia
dalam bahasa kekuasaan politis telah menghalalkan segala cara guna kepentingan
seseorang atau golongannya. Bahkan dengan sombongnya si calon pemimpin
seakan-akan bisa membeli kekuasaan wakil Tuhan di dunia dengan kekayaan
hartanya.
Diperparah oleh Kebodohan sang rakyat yang menjual murah Hak-haknya ditukar dengan nafsu si Calon Pemimpin. hal ini adalah kesialan yang harus ditebus seumur masa jabatan mereka. Gayung telah bersambut membawa semesta tenggelam dalam lautan kesesatan nafsu akan kekuasaan.
Dilain pihak, para “Ksatria” sejati memilih merendahkan diri
dalam kesantunan jati dirinya. Pantang bagi mereka menepuk dada apalagi sampai
menjual dirinya demi kekuasaan semu Diniawi. Ini menyebabkan kita akan semakin
sulit menemukan sang pemimpin sejati, bak mencari sebutir “intan” dalam
kubangan lumpur.
Bila suatu saat nanti, karena suatu keterpaksaan aturan
duniawi kalian semua harus memilih pemimpin yang keliru maka hal itu jangan
disesali. Bila alam semesta mereka hancurkan dan nasibmu di gantung oleh nafsu
kekuasaan mereka, Maka yang harus kalian lakukan adalah mencari sang pemimpin
sejati itu guna membayar kesalahanmu pada semesta Jagat raya.
Sekalipun Ksatria itu bukanlah menjadi pemimpin definitif
dunia manusia yang penuh nafsu dan kepalsuan..! Sesungguhnya beliau ini yang di
Mahkotai dan diberi Singgasana oleh alam.
Seharusnya Turuti apa petunjuk Alam “Yang maha Kuasa” yang
diberikan dengan kesantunan. Dan mulailah hidup dalam Pranatan alam secara
benar, Katakan benar jika itu benar dan katakan salah jika itu salah adanya.
“Bila kalian kesulitan menemukannya, ijinkan aku memberimu
petunjuk, Konon “Ksatria sejati” pilihan alam semesta sebagai Pemimpin akan
senantiasa dijaga wibawanya, perbuatannya, ucapannya oleh pranatan alam yang
bersifat Arif dan Bijaksana. Disekelilingnya dijaga pula oleh para dewa-dewi,
didengar titahnya, di syukuri semesta setiap tarikan nafasnya ... derajatnya
ditandai oleh sekuntum bunga “WIJAYA KUSUMA”, Yang mempunyai makna bahwa
beliaulah pemegang hakekat kemenangan yang sejati sebagai pemimpin semesta
raya.
Selamat mencari sang “Pemimpin Sejati ...”untuk kejayaan Negeri,
dirimu kini ... dan anak keturunanmu di kemudian hari ...! Oleh Redaksi Liputan5news.com.
0 Komentar