Focus Group Discussion di wisata Siti Sundari senduro |
Liputan5news.com Lumajang - Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) senin (09/11/2020) yang dihadiri perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) , Balai Kehutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BKSKL) Jawa Bali dan Nusa Tenggara, KPH Perum Perhutani Probolinggo, Forkopimca Senduro, Pemerintah Desa Burno Kecamatan Senduro, beserta stage holder sejumlah Dinas terkait kabupaten Lumajang.
Mustajib, A.Md.PKB,. SH, Camat Senduro menyampaikan dirinya juga menekankan agar pemberdayaan masyarakat lokal lebih dimaksimalkan, bukan malah pihak ketiga atau warga lain yang melakukan pengelolaan, dirinya juga mengusulkan bahwa wisata hutan Desa Burno Siti Sundari harus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan tentunya harus menjadikan hutan tetap lestari.
"Pengembangan wisata yang ada diarea hutan harus melestarikan hutan itu sendiri, melibatkan masyarakat setempat, bukan malah masyarakat luaran, kami juga menyampaikan pesan pak Bupati Lumajang, dalam penataan kawasan wisata Siti Sundari ini ada tiga hal yang harus segera dilakukan evaluasi",Tuturnya.
Sutondo Kades Burno Kecamatan Senduro, di kesempatannya juga menyampaikan pemanfaatan kawasan hutan seperti pengelolaan LMDH Wono Lestari terhadap kawasan hutan wisata Siti Sundari, hendaknya bisa melibatkan warga Desa Burno itu sendiri, mengingat selama ini yang terjadi malah pihak luar yang bebas berinvestasi dalam pengelolaan kawasan wisata tersebut.
"Kami berharap bisa memaksimalkan pemanfaatan kawasan hutan wisata Siti Sundari warga lokal, bukan warga diluaran Desa Burno", Ujar Sutondo
Sementara menurut perwakilan dari KLHK yang dihadiri oleh Sub Direktorat Sumber Daya Pendanaan, Endah Tri Kurniawaty, S.Hut., M.Si, pihaknya berpesan dengan adanya LMDH dalam pengelolaannya harus mampu meningkatkan SDM maupun perekonomian masyarakat.
"LMDH harus mampu Meningkatkan SDM Perekonomian Masyarakat ,Tentu ini sesuai program dari Presiden Jokowi",jelasnya.
Ketua LMDH Wono Lestari Edi Santuso Desa Burno Kecamatan Senduro dalam kesempatannya mengatakan selama dirinya berjuang untuk menjalankan LMDH Wono Lestari banyak pihak yang ingin menjatuhkan.
"Semakin tinggi maka semakin kencang angin yang ingin merobohkan, saya sangat paham dengan fungsi hutan yang memberikan konstribusi kepada makhluk hidup dibumi, jadi LMDH jangan disalahkan, jangan memahami sepotong-potong agar kami tidak disalahkan",Terangnya.
Ojom Somantri Kepala BKSKL wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara |
Sementara Ojom Somantri Kepala BKSKL wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara, saat diwawancarai sejumlah wartawan usai acara, terkait bangunan permanen dikawasan hutan Desa Burno Siti Sundari dan pengelola yang banyak dilakukan oleh pihak investor yang bukan warga setempat atau bukan anggota LMDH Wono Lestari, dirinya melimpahkan perkara kepada Perum Perhutani, namun dirinya juga menjelaskan bahwa itu tergantung kesepakatannya.
"Itu ranah perum perhutani, jika itu terjadi mungkin tergantung kesepakatannya seperti apa?. Ya perhutanan Sosial itu salah satunya Resolusi Konflik kalau ada konflik ya di selesaikan dengan baik dengan anggotanya secara internal di selesaikan dengan musyawarah mufakat dengan kepala dingin" jelasnya pada biro liputan5news.com saat diwawancarai. (Rhm/Ani)
0 Komentar