Liputan5news.com Probolinggo - Apa sih hebatnya Banser ?dan apa yang didapat menjadi anggota Banser ? Pertanyaan ini kadang sering kita jumpai ditengah pergaulan dimasyarakat ataupun di dunia maya seperti media sosial yang makin canggih saat ini.
Jawaban sederhana,bahwa Banser tidak memiliki senjata dan tidak memiliki kekuatan apapun kecuali kekuatan keihklasan.keihlasan bertaabbud (beribadah) pada Allah SWT,serta cinta yang sangat besar pada agama,negara dan para kyai ulama NU yang menjadi komandan tertinggi mereka.
Keikhlasan dan cinta para kyai pada umat dan NKRI yang menjadi kekuatan dan spirit semangat mereka untuk terus maju dan tanpa lelah menjaga agama dan negara.keihlasan para kyai adalah senjata paling ampuh mengetuk pintu langit dan menurunkan rahmatNya dihamparan bumi Pertiwi ini.
Spirit keihklasan tersebut, seperti halnya kita temui pada sosok anggota Banser berasal dari dusun dungun kidul desa Dungun kecamatan Tongas kabupaten Probolinggo.Sodiq sosok anggota Banser yang kerap harus meninggalkan tugas rutinitasnya mencari nafkah keluarga demi berhidmat pada komandanya,sosok kyai saat hadir mengisi pengajian dipelosok desa diwilayah Tongas.
Sosok Sodiq,anggota Banser NU asal desa Dungun kecamatan Tongas kabupaten Probolinggo saat mengawal pengajian maulid nabi Muhammad Saw di ponpes Al Amin desa Tongaskulon |
Sodiq,pria umur 45 tahunan tiap hari bekerja sebagai tukang becak yang tiap hari mangkal dipasar Bayeman desa setempat tak pernah kenal lelah mulai pagi buta bahkan hingga petang mengayuh becak demi menafkahi keluarga tercintanya.bahkan tak jarang Sodiq harus meninggalkan pekerjaanya melayani pelanggan demi tugas mengawal sosok kyai NU,sosok komandan yang dengan patuh dan penuh keikhlasan dia kawal untuk mengisi ceramah pengajian hingga selesai acara.
"Tiap hari saya bekerja dipasar sebagai tukang becak mas,dan saya tidak pernah merasa malu dengan pekerjaan saya,karena murni halal dan hasil keringat sendiri,terkadang bahkan saya harus meninggalkan pekerjaan karena ada pemberitahuan kegiatan pengajian. Ya kalau ada ada pengajian itu kesempatan saya untuk dekat kyai dan memberikan pengawalan."ucapnya dengan wajah berbinar .
Sodiq juga menegaskan,menjadi Banser adalah kebanggaan dan bernilai ibadah,meski tidak ada honor ataupun gaji sebagai anggota Banser usai melakukan kegiatan pengajian,namun dirinya merasa bangga serta bahagia karena bisa menjadi bagian dari perjuangan kyai menegakan agama serta menjaga keutuhan bangsa dan negara meski terkadang harus kesampingkan kesulitan ekonomi keluarganya. (Zenkiya)
0 Komentar