Aliansi LSM kabupaten Pasuruan saat lakukan pengamatan pembangunan proyek DPU SDA di desa Kedawung wetan kecamatan Grati |
Liputan5news.com Pasuruan - Di penghujung tahun 2020 menjadi berkah tersendiri bagi para kontraktor rekanan Dinas di instansi pemerintahan kabupaten Pasuruan.hal ini karena sempat tersendatnya beberapa proyek akibat pandemi virus Covid 19 di tahun ini.
Salah satunya proyek pembangunan saluran irigasi yang bersumber dari APBD kabupaten Pasuruan dilingkungan dinas pekerjaan umum bidang sumber daya air yang tahun ini mulai merata dikerjakan.yang salahsatunya dilokasi desa Kedawung wetan kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan.lokasi penggarapan saluran yang terletak jauh dari keramaian dan berlokasi ditengah sawah ini seolah jauh dari pantauan masyarakat menjadikan pelaksanaan seolah asal jadi.
Hal ini sebagaimana beberapa aliansi lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang turun ke lokasi,24/10/2020. tidak menemukan pemasangan papan nama proyek.Hermali salahsatunya menyayangkan akan hal tersebut,"ini masak proyek yang besar seperti ini tidak ada papan nama ,apalagi Kantor direksi keetnya.hal ini kan patut diduga adanya niat tidak baik dalam penggarapanya." tegasnya dengan nada tanya .
Hal sama juga diungkapkan karli,rekan sesama LSM dilokasi kegiatan menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa mendapatkan informasi yang jelas soal Rab design ataupun nominal anggaran pada proyek pembangunan saluran drainase ini dikarenakan tidak tampak sedikitpun papan nama dilokasi proyek."ini para pekerja dilokasi semua tidak tahu mas,saat ditanya berapa anggaran dan seperti apa gambar design serta Rabnya.ini kan ada unsur pembohongan publik." tegasnya pada media Liputan5news.com.
Lebih tegas dikatakan Wijanarko,dari Garda Nusantara dengan tegas bahwa pihaknya akan ajukan permintaan klarifikasi ke dinas terkait serta meminta dokumen RAB dan Design untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan."kami dari tim Garda Nusantara sebelumnya sudah turun ke lokasi proyek pembangunan irigasi ini mas,ada dugaan penggarapannya tidak sesuai Spesifikasi teknik pengerjaan,karena ada dugaan sementara terdapat galian yang kurang serta ada pemaprasan tanah pembangunan yang tidak merata sehingga berpeluan mengurangi ketebalan pasangan." tegasnya.
Hal sama juga di alami media ini,karena dilokasi penggarapan proyek tidak ada yang bisa memberi keterangan tentang pelaksanaan proyek yang kabarnya bernilai 2 milyar lebih ini,salah satu pekerja yang usia sekitar 40 an ketika ditanya pengawas proyek serta pejabat dinas yang berwenang juga mengatakan ketidaktahuannya. (zain)
0 Komentar