Biro Kessos Jatim Dorong Percepatan IPM
Surabaya, Salah satu penyebab rendahnya IPM di Jawa Timur adalah rendahnya angka rata lama sekolah pada
angka 7,34 tahun alias kelas 2 smp dropout pada penduduk usia 25 tahun.
Yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Timur termasuk bekerja di pabrik pabrik dan lulusan pesantren "salafi".
Khusus untuk pesantren salafi yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal jumlah sangat banyak tersebar di berbagai pelosok daerah di jatim.
Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial (Kessos) Setdaprov Jatim bersinergi dengan Kanwil Kemenag Jatim melakukan pendataan ulang untuk lulusan santri dan lembaga pesantren guna didorong akan mengikuti dan melaksanakan pendidikan kesetaraan guna rekognisi angka rata rata lama sekolah sebagai salah satu instrumen IPM.
Termasuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan jarak jauh menggunakan perangkat smart phone atau gawai lainnya, sebagaimana disampaikan nKepala Biro Kessos Dr.Hudiyono
konsep E learning pada pendidikan kesetaraan hari aksara tahun 2020.
Mengingat, lanjut Hudiyono, hampir kebanyakan masyarakat Indonesia telah menggunakan hp dari segala usia dengan berbagai SES, maka buta aksara bukan saja persoalan calistung huruf latin melainkan sudah harus ditingkatkan menjadi literasi multi media agar masyarakat menjadi lebih bijaksana cerdas dan produktif dalam pemanfaatan perangkat gawai khususnya HP.
Diisisi lain program kesetaraan juga sudah harus menggunakan ICT approach, dengan format dictance learning, atau e-learning agar bisa melakukan akselerasi pemerataan layanan pendidikan di Jawa Timur.
Dengan adanya penyetaraan pendidikan pada lulusan santri percepatan peningkatan IPM dapat bejala lancar. (tim)
0 Komentar