PGRI Jatim Ajak Pemerintah Pikirkan Kendala PJJ Daring di Pedesaan
Surabaya, Ketua PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Jawa Timur, Drs.H.Teguh Sumarno,MM, mengajak Pemerintah, baik pusat, provinsi, kabupaten/kota di Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Timur memikirkan kendala PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)- daring yang ada di daerah pedesaan.
"Pembelajaran model daring saat virus corona bagi masyarakat perkotaan tidak menjadi masalah yang cukup berarti, selain pembelian paket pulsa tidak problem juga jaringan teknologi bukan masalah, lalu bagaimana yang ada di daerah pedesaan untuk pembelian paket pulsanya , begitu juga jaringan internetnya tidak semulus di perkotaan,"ujarnya ketika dihubungi Rabu(13/5).
Menurut mantan Rektor Universitas Banyuwangi ini pemerataan pendidikan untuk menerima pendampingan oleh para guru disituasi virus corona yang belum reda harus menjadi pemikiran bersama antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. "Harus sinergi,''tegasnya.
Solusinya? PGRI Jatim
mengusulkan kepada Pemerintah agar ada kebijakan lokal di daerah masing-masing sesuai kemampuan. Misalnya daring melalui radio lokal setempat, melakukan pembelajaran dengan mobil keliling menggunakan pengeras suara termasuk pendopo juga bisa digunakan sumber suara daring.
"Jadi berbagai macam cara untuk melakukan NBdaring, yang penting anak-anak harus bersekolah, meski tidak ideal seperti tatap muka,’'tukasnya.(Perdana)
.
0 Komentar