Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bersama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se Jatim menggelar teknologi Online Teknisi (Oltek) sebagai teaching factory guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) agar berdaya saing di pasar global.
Dalam rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke-74 Provinsi Jawa Timur Tahun 2019, seluruh SMK berpartisipasi aktif. Di pelataran kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, para siswa SMK yang berkompeten di bidangnya menerima servis gratis sepeda motor pada 8-9 Oktober 2019. Hadir dalam kegiatan itu diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Privinsi Jatim Dr. Hudiyono, M.Si, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dr. Suhartono M.Pd dan para kepala SMK se Jatim.
Program unggulan terbaru itu digelar setelah Oltek diluncurkan pada 31 Agustus 2019 sebagai laboratorium terapan mempersiapkan siswa di dunia industri. Bagi SMK, aplikasi ini menjadi solusi tepat dalam merealisasikan proses sinkronisasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri di era Revolusi Industri 4.0.
"Oltek adalah suatu bentuk sistem hasil kerja sama antara SMK PGRI 2 Ponorogo dengan PT. Baladewa Oto Plasa. Keberadaan aplikasi canggih ini akan menjadi sebuah platform yang sangat tepat untuk digunakan oleh Teaching Factory di SMK," tegas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Hudiyono, M.Si di Surabaya, Selasa (8/10).
Menurut Hudiyono, Oltek sangat diperlukan guna mengatasi hambatan belum adanya wadah atau sarana yang efektif untuk melatih dan mengembangkan semangat wirausaha dikalangan siswa SMK Jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) secara optimal.
Karena itu Dinas Pendidikan Provinsi Jatim mendukung penuh pengembangan dan penerapan Oltek, aplikasi karya anak bangsa buatan siswa SMK PGRI 2 Ponorogo tersebut. Sejauh ini, implementasi dari aplikasi berbasis digital itu sudah diterapkan di SMK swasta se Jatim sebagai bentuk bakti kepada masyarakat. Nantinya penerapan Oltek akan semakin diperluas hingga merambah semua SMK yang memiliki potensi siswa TBSM cukup banyak, fasilitas dan peralatan bengkel tergolong lengkap, dan terpenting non profit oriented.
Dengan begitu keberadaan Oltek diharapkan bisa lebih memacu kompetensi manajemen bisnis guru di teaching factory sekaligus meningkatkan animo masyarakat terhadap kompetensi TBSM.
Hadirnya Oltek juga diharapkan menambah kepercayaan diri siswa TBSM terhadap kompetensinya. Selain itu menambah keberagaman media praktik yang selama ini masih terfokus pada 1 merk sepeda motor.
Dengan Oltek, seluruh warga sekolah bisa mengikuti dan memahami perkembangan teknologi informasi secara kontinu. Terpenting nantinya ada kebijakan sekolah yang merealisasikan proses sinkronisasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia industri di era Revolusi Industri 4.0. Dampak yang diharapkan secara signifikan pada pengembangan teaching factory.
Hudiyono menjelaskan SDM SMK se Jatim sangat siap menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Sejauh ini program-program penyiapan SDM berkompeten sejalan dengan meningkatkan potensi digital akan terus dipacu dan hasilnya sudah sangat baik kendati masih perlu ditingkatkan.
Semua itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan pasar global, apalagi tantangan dan ancaman kedepan cukup besar, yaitu persaingan kualitas layanan konsumen semakin meningkat. Di sisi lain, ada tantangan semakin merosotnya minat alumni TBSM untuk menjadi karyawan bengkel ketika perkembangan teknologi digital kian pesat.
Kendati tantangan kedepannya cukup kompleks, lanjutnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jatim optimistis mampu menyelesaikannya. Sebab, potensi yang dimiliki SMK sangat besar diantaranya populasi pengguna sepeda motor di sekolah cukup banyak meliputi siswa, guru dan karyawan. Dengan demikian produk teknologi yang dihasilkan di sekolah sudah memiliki pasarnya. Bahkan, hubungan baik antara SMK dan dunia industri sudah terbangun sangat baik.
Penerapan teknologi informasi dalam aktivitas teaching factory dipadukan dengan Oltek akan mengoneksikan semua potensi secara daring meliputi siswa, guru, alumni dan dunia industri termasuk stakeholder lainnya. Imbas dari optimalisasi teaching factory bisa menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat wirausaha yang mandiri dikalangan Siswa SMK Jurusan TBSM. Adapun implementasinya bisa memperkuat sistem manajemen berbasis online dan digital marketing dalam aktivitas teaching factory dikalangan siswa.
Hudiyono mengungkapkan ada banyak keuntungan menerapkan sistem Oltek, yaitu kompetensi siswa khususnya siswa SMK Jurusan TBSM menjadi lebih unggul. Sebab Oltek menjadi sarana tepat mengasah skill teknis dan non-teknis di bidang bengkel sesuai dengan kondisi di lapangan yang sebenarnya. Keuntungan lainnya membentuk karakter siswa untuk menjadi teknisi andal yang sudah siap masuk dunia kerja atau menjadi seorang enterpreneur sesuai bidangnya.
Sedangkan keuntungan bagi sekolah akan membuka lapangan pekerjaan bagi siswa sesuai dengan kompetensinya pada saat sekolah. Selain itu bisa membuka kesempatan kerja bagi para alumni untuk berwirausaha sesuai kompetensi yang dimilikinya, sekaligus mengurangi kontribusi SMK sebagai penyumbang angka pengangguran terbesar saat ini.
0 Komentar