Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur meresmikan pelu ncuran Program Smart School Internet of Things (IOT) di SMK Muhammadiyah 3 Dolopo, Kabupaten Madiun, Jumat (25/10).
Kegiatan sekolah yang mengintegrasikan IOT di SMK setempat tersebut implementasi pada jurnal online, buku piket online, buku perpustakaan dan pengunjung online, online teknisi (Oltek), lighting management, control with smartphone dan virtual clasroom.
Setelah sejumlah program sekolah terintegrasi dengan IOT, maka akan semakin memudahkan para guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
Sebab, seluruh layanan bisa diakses kapan pun secara daring menggunakan telepon pintar maupun komputer. Peluncuran program cerdas berbasis teknologi informasi di SMK Rujukan ini dalam rangka menghadapi globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi canggih.
Dinas Pendidikan Jatim menyambut baik dan terus mendorong program-program penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten, unggul dan berdaya saiang.
Adapun peluncuran IOT sudah memberikan manfaat kemudahan, kecepatan, efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar. Dengan peluncuran program dengan platform digital itu menunjukkan bahwa sekolah responsif terhadap perkembangan zaman mengingat tantangan revolusi industri 4.0 kian kompleks.
Karena itu dalam menyongsong pesatnya era telekomunikasi dan informasi saat ini, maka pihak sekolah didorong untuk melakukan modernisasi guna meningkatkan kualitas SDM.
"Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang saat ini telah berlangsung, upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur bertekat dan berkomitmen memajukan dunia pendidikan," tegas Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Ramliyanto, SP, MP saat meresmikan dibukanya Launching Program Smart School Internet of Things di SMK Muhammadiyah 3 Dolopo.
Menurut Ramliyanto, pengetahuan, keterampilan dan skill insan pendidikan harus terus ditingkatkan. Selain hatus menguasai hard skills yang sudah di ajarkan di sekolah, perlu melengkapi soft skills yang nantinya akan membantu proses interaksi sosial di masyarakat.
Setelah launching program, Ramliyanto melanjutkan kunjungan di SMK PGRI 2 Ponorogo."Saya ingin melihat langsung Drone penyemprot padi karya siswa," ujarnya kepada wartawan di Ponorogo.
Inovasi teknologi pertanian buatan siswa ini memberikan manfaat luas bagi kemajuan pertanian di Jatim dan nasional. Dengan adanya inovasi itu nantinya lebih memacu produksi dan produktivitas panen padi sekaligus mengukuhkan Jatim yang selama ini sebagai lumbung beras nasional.
"Kami ingin teknologi pertanian seperti drone ini bisa kita jadikan sebagai alat praktik pertanian yang lebih canggih. Kita sebenarnya tidak kalah dengan negara lain," katanya.(*)
0 Komentar